Secara Etimologi Multi Level marketing (MLM) berasal dari bahasa
Inggris,Multi berarti banyak sedangkan Level berarti jenjang atau tingkat.
Adapun marketing berarti pemasaran.
Jadi dari kata tersebut dapat difahami bahwa MLM adalah
pemasaran yang berjenjang banyak.1 Disebut sebagai multi level karena merupakan
suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang banyak
atau bertingkat-tingkat.
MLM ini bisa juga disebut sebagai network marketing. Disebut demikian karena anggota kelompok tersebut semakin banyak sehingga membentuk sebuah jaringan kerja (network) yang merupakan suatu sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja berupa sekumpulan banyak orang yang kerjanyamelakukan pemasaran.
Kadang-kadang ada juga yang menyebut MLM sebagai bisnis
penjualan langsung atau direct selling. Pendapat ini didasari pelaksanaan
penjualan MLM yang memang dilakukan secara langsung oleh wiraniaga kepada
konsumen. Tidak melalui perantara lagi atau melalui toko swalayan, kedai dan
warung tetapi langsung
kepada pembeli. Di Indonesia saat ini penjualan langsung atau
direct selling baik yang single level maupun multi level bergabung dalam suatu
asosiasi yaitu Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Organisasi ini
merupakan anggota KADIN,bagian dari world Federation Direct selling Association
(WFDSA).
Ada perbedaan dan persamaan antara Direct selling dan MLM mulai
dari penggunaan bahasa sampai ke substansi sistemnya. Istilah direct selling
memang lebih dulu muncul dibanding MLM. Istilah ini merujuk pada aktifitas
penjualan barang-barang atau produk langsung kepada konsumen, dimana aktifitas
penjualan tersebut dilakukan oleh seorang penjual langsung (direct seller)
dengan disertai kejelasan, presentasi dan demo produk. Esensinya adalah adanya
tenaga penjual independen yang menjualkan produk atau barang dari produsen
tertentu kepada konsumen.
Dalam sejarah industri ini, direct selling pertama kali muncul
dengan beroperasinya The california Perfume Company di New York tahun 1886 yang
di dirikan oleh Dave Mc Connel. Mc Connel inilah yang memiliki ide
mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California Perfume lady yang pertama dengan
cara menjual
langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah. Perusahaan ini
kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs.Albee
sendiri dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct selling.
Dalam perkembangan berikutnya, muncul perusahaan Nutrilite tahun
1934 di California dengan metode penjualan baru yaitu memberi komisi tambahan
pada distributor indipenden yang berhasil merekrut, melatih dan membantu
anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan
seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan
yang tidak terbatas.
Berikutnya tahun 1956 berdiri Shaklee dan di tahun 1959 berdiri
Amway dengan metode penjualan yang sama yang lama kelamaan dikenal dengan
metode penjualan Multi Level Marketing (MLM).