Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Camera is a responsive/adaptive slideshow. Try to resize the browser window
It uses a light version of jQuery mobile, navigate the slides by swiping with your fingers
It's completely free (even though a donation is appreciated)
Camera slideshow provides many options to customize your project as more as possible
It supports captions, HTML elements and videos.

Tips Memberi Motivasi Kepada Downline anda

| Desember 17, 2013 WIB


Bisnis MLM baru-baru ini menawarkan keuntungan yang sangat menggiurkan bagi para pelakunya. Bisnis yang bergerak di bidang pemasaran ini mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah yang tak sedikit. Meski tidak terkategori sebagai model bisnis baru, namun popularitasnya baru naik daun dalam beberapa tahun terakhir. 


Telah banyak kontroversi, pujian serta opini-opini positif maupun negatif tentang bisnis ini di masyarakat, namun tak mampu menutupi kepopulerannya. Oleh karena itu, banyak kalangan luas yang mulai ikut melirik bisnis ini, ikut terjun aktif sebagai member dan memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian. Dalam bisnis MLM, terdapat dua sistem yakni sistem murni dan binary. 




Dari keduanya mungkin akan terdapat beberapa perbedaan dalam sistem pembentukan jaringan dan rekruitmen, namun pada dasarnya keduanya sama, yakni digunakan untuk mempermudah perkembangan dan perluasan jangkauan pasar.

Dalam beberapa hal, terdapat lebih banyak kemudahan yang akan diperoleh ketika sistem binary diterapkan. Hal ini diakui oleh berbagai pihak yang mengaku telah lama menekuni bisnis pemasaran MLM model ini. 



“Dengan sistem binary saya akan lebih mudah melakukan pekerjaan saya. 
Hanya dengan merekrut dua orang yang akan saya jadikan sebagai  downline saya secara langsung, 



Kesuksesan dalam mengembangkan bisnis mlm / Multi level marketing tidak akan terlepas dari kemampuan yang wajib dimiliki dalam hal memberikan dorongan serta motivasi kepada jaringan downline.





Apa kata pakar MLM dalam berbagi rahasia  untuk hal ini.

 Memimpin dengan memberikan contoh, ini adalah cara terbaik untuk memotivasi downline kita, tim bisnis kita. Tapi ingat, memberikan contoh tidak berarti kita bersikap seperti cheerleader atau senantiasa menemani si downline ya 

Dalam hal ini yang di maksud dari memberikan contoh adalah selalu membantu mengarahkan si downline/tim akan berbagai cara untuk fokus membangun bisnisnya, membantu mereka memahami poin apa saja yang bisa meningkatkan kesuksesan, dan cara menduplikasi usaha/kerja kita, sebagai upline.


Memberikan panduan serta contoh juga berarti membangun relasi yang baik, menanamkan kesabaran, menjadi mentor dan selalu memberikan semangat bagi mereka. Pemahaman akan karakter masing-masing downline akan sangat membantu kita untuk menyesuaikan cara kerja sama yang terbaik.

Sebagian orang mengatakan MLM terkenal sebagai “bisnis relasi”, tapi kenyataan yang sesungguhnya ini adalah bisnis kepemimpinan (leadership business). Seorang pemimpin tidak diukur dari sebanyak apa pengikut yang dimilikinya, tapi sebanyak apa pengikut yang terinspirasi olehnya.

Bila anda adalah seorang pebisnis MLM, penting sekali untuk memahami kunci-kunci sukses dalam bisnis ini. Meraih penghasilan yang tinggi dan mendapatkan kebebasan finansial  erat kaitannya dengan hubungan yang anda  jalin dengan para downline, besarnya motivasi mereka, kesetiaan pada tim, dan duplikasi.

Mari kita coba untuk membahas satu-persatu poin-poin diatas:




Relasi Pertemanan

Pada mulanya, kebanyakan orang bergabung dengan dengan bisnis MLM karena alasan uang. Memang biasanya motif ini yang dikedepankan saat sponsor melakukan presentasi.
Namun faktanya, dalam bisnis MLM kita akan dihimbau untuk selalu melakukan aktivitas rekrut-rekrut-rekrut dan pendekatan personal dengan member baru kita. Tambahan, saat akan melakukan follow-up, kita juga senantiasa diminta oleh upline/sponsor untuk melakukan follow-up yang personal, bukannya via autoresponder (bagi yang melakukan bisnis MLM secara online).

Saran-saran diatas bukan tanpa alasan, sebab bisnis MLM memang  bisnis pertemanan. Kedekatan hubungan personal menjadi titik terpenting dalam bisnis ini. Hubungan baik sudah harus mulai diciptakan sesaat setelah kita bertemu prospek. Setelah mereka bergabung dalam tim, kita harus berupaya mengenali satu persatu anggota tim kita dan memberikan penghargaan atas kehadiran mereka dalam bisnis ini. Pendekatan semacam ini biasanya manjur untuk memotivasi grup kita agar tetap tekun dan fokus. 

Loyalitas

Seringnya, mereka yang bergabung di bisnis MLM hanya untuk menghasilkan uang dan mengabaikan sisi pertemanan akan cepat pergi dari bisnis ini. Memahami bisnis MLM adalah menyadari bahwa kesetiaan terhadap tim menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan.

Maksudnya adalah, sebagai seorang leader, kita harus menanamkan pondasi kesetiaan ini pada downline-downline kita, sampai mereka mandiri, mampu menduplikasi sistem loyalitas ini serta menjadi mentor bagi tim mereka masing-masing. 

Duplikasi

Duplikasi memiliki arti: Kita memiliki satu sistem bisnis yang sederhana, sistem pelatihan dan pemasaran yang mudah untuk ditiru serta fasilitas yang memadai untuk melakukan follow-up dan membangun relasi pertemanan.

Arti lainnya adalah: Sistem kepemimpinan yang siap membantu member-member baru untuk melakukan prospekting, pertemuan dan berkomunikasi, hingga akhirnya mampu memotivasi para downline untuk meniru gaya bisnis kita.
Dalam bisnis MLM, kemampuan dan kemauan duplikasi adalah kunci sukses. Sekuat mungkin, bangunlah kemampuan Anda untuk mendorong downline-downline Anda melakukan duplikasi.]

Keyakinan

Sekali saja kita mampu membuktikan bahwa kesuksesan dalam bisnis MLM adalah SESUATU YANG MUNGKIN, kita telah menanamkan keyakinan yang sangat penting pada downline kita untuk meraih kesuksesan.

Karena itu, berusahalah untuk menarik dan mengajak grup Anda dalam pertemuan dengan leader dan membuka sesi-sesi konsultasi agar downline Anda terbuka dan termotivasi untuk terus.

Tanggung Jawab

Bagaimana kira-kira cara kita bisa menanamkan di benak downline untuk bertanggung jawab atas kesuksesan mereka sendiri?

Mungkin kalimat ini dapat menggugah mereka: “Bila Anda sukses di bisnis ini, sebenarnya bukan karena saya, tapi karena Anda sendiri. Dan bila Anda gagal, itu juga bukan karena saya, tapi karena Anda sendiri”

Tapi kita sadari bahwa tidak tidak setiap orang akan mempan dinasehati seperti itu. Ada orang-orang tertentu yang harus dibantu dan dimotivasi dengan sangat kuat agar tetap tekun. Tugas kitalah, sebagai sponsor, untuk melakukannya. Intinya, setiap individu butuh pendekatan kepemimpinan yang berbeda. Maka bantulah hingga mereka mampu menduplikasi dan memimpin grup mereka sendiri.