Bisnis MLM baru-baru ini menawarkan keuntungan yang sangat
menggiurkan bagi para pelakunya. Bisnis yang bergerak di bidang pemasaran ini
mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah yang tak sedikit. Meski tidak terkategori
sebagai model bisnis baru, namun popularitasnya baru naik daun dalam beberapa
tahun terakhir.
Telah banyak
kontroversi, pujian serta opini-opini positif maupun negatif tentang bisnis ini
di masyarakat, namun tak mampu menutupi kepopulerannya. Oleh karena itu, banyak
kalangan luas yang mulai ikut melirik bisnis ini, ikut terjun aktif sebagai
member dan memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian. Dalam bisnis MLM,
terdapat dua sistem yakni sistem murni dan binary.
Dari keduanya mungkin akan
terdapat beberapa perbedaan dalam sistem pembentukan jaringan dan rekruitmen,
namun pada dasarnya keduanya sama, yakni digunakan untuk mempermudah
perkembangan dan perluasan jangkauan pasar.
Dalam beberapa hal, terdapat lebih banyak kemudahan yang akan
diperoleh ketika sistem binary diterapkan. Hal ini diakui oleh berbagai pihak
yang mengaku telah lama menekuni bisnis pemasaran MLM model ini.
“Dengan sistem
binary saya akan lebih mudah melakukan pekerjaan saya.
Hanya dengan merekrut dua orang yang akan saya jadikan sebagai
downline saya secara langsung,
Kesuksesan dalam mengembangkan bisnis mlm / Multi level marketing tidak
akan terlepas dari kemampuan yang wajib dimiliki dalam hal memberikan dorongan
serta motivasi kepada jaringan downline.
Apa
kata pakar MLM dalam berbagi rahasia untuk hal ini.
Memimpin dengan memberikan contoh, ini adalah cara terbaik untuk memotivasi downline kita, tim bisnis kita. Tapi ingat, memberikan contoh tidak berarti kita bersikap seperti cheerleader atau senantiasa menemani si downline ya
Dalam
hal ini yang di maksud dari memberikan contoh adalah selalu membantu
mengarahkan si downline/tim akan berbagai cara untuk fokus membangun bisnisnya,
membantu mereka memahami poin apa saja yang bisa meningkatkan kesuksesan, dan
cara menduplikasi usaha/kerja kita, sebagai upline.
Memberikan panduan serta contoh juga berarti membangun relasi yang
baik, menanamkan kesabaran, menjadi mentor dan selalu memberikan semangat bagi
mereka. Pemahaman akan karakter masing-masing downline akan sangat membantu
kita untuk menyesuaikan cara kerja sama yang terbaik.
Sebagian orang mengatakan MLM terkenal sebagai “bisnis relasi”, tapi kenyataan yang sesungguhnya ini adalah bisnis kepemimpinan (leadership business). Seorang pemimpin tidak diukur dari sebanyak apa pengikut yang dimilikinya, tapi sebanyak apa pengikut yang terinspirasi olehnya.
Bila anda adalah seorang pebisnis MLM, penting sekali untuk
memahami kunci-kunci sukses dalam bisnis ini. Meraih penghasilan yang tinggi
dan mendapatkan kebebasan finansial erat kaitannya dengan hubungan yang
anda jalin dengan para downline, besarnya motivasi mereka, kesetiaan pada
tim, dan duplikasi.
Mari kita coba untuk membahas satu-persatu
poin-poin diatas:
Relasi Pertemanan
Pada mulanya, kebanyakan orang bergabung dengan dengan bisnis MLM
karena alasan uang. Memang biasanya motif ini yang dikedepankan saat sponsor
melakukan presentasi.
Namun faktanya, dalam bisnis MLM kita akan dihimbau untuk selalu
melakukan aktivitas rekrut-rekrut-rekrut dan pendekatan personal
dengan member baru kita. Tambahan, saat akan melakukan follow-up, kita juga
senantiasa diminta oleh upline/sponsor untuk melakukan follow-up yang personal,
bukannya via autoresponder (bagi yang melakukan bisnis MLM secara online).
Saran-saran diatas bukan tanpa alasan, sebab bisnis MLM
memang bisnis pertemanan. Kedekatan hubungan personal menjadi titik
terpenting dalam bisnis ini. Hubungan baik sudah harus mulai diciptakan sesaat
setelah kita bertemu prospek. Setelah mereka bergabung dalam tim, kita harus
berupaya mengenali satu persatu anggota tim kita dan memberikan penghargaan
atas kehadiran mereka dalam bisnis ini. Pendekatan semacam ini biasanya manjur
untuk memotivasi grup kita agar tetap tekun dan fokus.
Loyalitas
Seringnya, mereka yang bergabung di bisnis MLM
hanya untuk menghasilkan uang dan mengabaikan sisi pertemanan akan cepat pergi
dari bisnis ini. Memahami bisnis MLM adalah menyadari bahwa kesetiaan terhadap
tim menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan.
Maksudnya adalah, sebagai seorang leader, kita harus menanamkan
pondasi kesetiaan ini pada downline-downline kita, sampai mereka mandiri, mampu
menduplikasi sistem loyalitas ini serta menjadi mentor bagi tim mereka
masing-masing.
Duplikasi
Duplikasi memiliki arti: Kita memiliki satu sistem bisnis yang
sederhana, sistem pelatihan dan pemasaran yang mudah untuk ditiru serta
fasilitas yang memadai untuk melakukan follow-up dan membangun relasi
pertemanan.
Arti lainnya adalah: Sistem kepemimpinan yang siap membantu
member-member baru untuk melakukan prospekting, pertemuan dan berkomunikasi,
hingga akhirnya mampu memotivasi para downline untuk meniru gaya bisnis kita.
Dalam
bisnis MLM, kemampuan dan kemauan duplikasi adalah kunci sukses. Sekuat mungkin,
bangunlah kemampuan Anda untuk mendorong downline-downline Anda melakukan
duplikasi.]
Keyakinan
Sekali saja kita mampu membuktikan bahwa kesuksesan dalam bisnis
MLM adalah SESUATU YANG MUNGKIN, kita telah menanamkan keyakinan yang sangat
penting pada downline kita untuk meraih kesuksesan.
Karena itu, berusahalah untuk menarik dan mengajak grup Anda dalam
pertemuan dengan leader dan membuka sesi-sesi konsultasi agar downline Anda
terbuka dan termotivasi untuk terus.
Tanggung Jawab
Bagaimana kira-kira cara kita bisa menanamkan di benak downline
untuk bertanggung jawab atas kesuksesan mereka sendiri?
Mungkin kalimat ini dapat menggugah mereka: “Bila Anda sukses
di bisnis ini, sebenarnya bukan karena saya, tapi karena Anda sendiri. Dan bila
Anda gagal, itu juga bukan karena saya, tapi karena Anda sendiri”
Tapi kita sadari bahwa tidak tidak setiap orang akan mempan
dinasehati seperti itu. Ada orang-orang tertentu yang harus dibantu dan
dimotivasi dengan sangat kuat agar tetap tekun. Tugas kitalah, sebagai sponsor,
untuk melakukannya. Intinya, setiap individu butuh pendekatan kepemimpinan yang
berbeda. Maka bantulah hingga mereka mampu menduplikasi dan memimpin grup
mereka sendiri.